Terapi Herbal pada penderita maag dan ditujukan terutama pada akar penyakitnya, bukan pada rasa sakit atau gejalanya saja sehingga biasanya memerlukan waktu yang cukup lama untuk proses perbaikan sel dan sistem organ pencernaan sampai tercapai kesembuhan yang lebih permanen.
Maag dengan terapi herbal memiliki mekanisme penyembuhan melalui proses reparasi dan regenerasi sel disertai perbaikan jaringan yang rusak akibat luka pada dinding lambung.
juga meningkatkan antibodi dari dalam tubuh kita sehingga dinding lambung kuat dan bebas kuman. biasanya memerlukan waktu pengobatan bertahap minimal selama 2 bulan berturut-turut minum herbal.
Resep herbal maag, untuk hasil pengobatan yang optimal memerlukan perawatan yang intensif tanpa putus obat selama 2 bulan, herbal yang kami sarankan :
Dosis masing-masing herbal 3 x 2 kapsul setelah makan.
Pantangan Maag, :
Sumber : Konsultan Medis Nurus Syifa
Maag dengan terapi herbal memiliki mekanisme penyembuhan melalui proses reparasi dan regenerasi sel disertai perbaikan jaringan yang rusak akibat luka pada dinding lambung.
juga meningkatkan antibodi dari dalam tubuh kita sehingga dinding lambung kuat dan bebas kuman. biasanya memerlukan waktu pengobatan bertahap minimal selama 2 bulan berturut-turut minum herbal.
Resep herbal maag, untuk hasil pengobatan yang optimal memerlukan perawatan yang intensif tanpa putus obat selama 2 bulan, herbal yang kami sarankan :
Dosis masing-masing herbal 3 x 2 kapsul setelah makan.
Pantangan Maag, :
- Semua makanan yang masam,
- Bumbu penyedap rasa,
- Aroma pedas; lombok, merica,
- Sayur nangka, dan
- Semua jenis daging; sapi, kambing, ayam,
- Kopi,
- Minuman soft drink (coca cola, fanta dan lain-lain).
- sayuran,
- buah-buahan dan
- ikan laut segar
- Gelisah,
- Susah,
- Khawatir,
- Was-was,
- Stres dan
- Pikiran tegang.
- Hati tenang,
- Pasrah,
- Ikhlas,
- Makan teratur,
- Istirahat cukup,
- Tidur berkualitas dan
- Aktifitas tidak sampai kepayahan.
Sumber : Konsultan Medis Nurus Syifa
“Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang:
1. Orang yang diam namun berpikir atau
2. Orang yang berbicara dengan ilmu.”
[Abu ad-Darda’ Radhiallohu 'anhu]