Tanya :
Apa pendapat ulama tentang kalung batu yang katanya bisa meningkatkan kesehatan. Jadi kalung ini diyakini dapat menyembuhkan beberapa penyakit.
Jawab:
Memakai kalung batu dengan alasan meningkatkan kesehatan seperti yang disebutkan oleh penanya adalah sama dengan menggantung jimat dan semisalnya, dan hal tersebut terhitung dari bentuk syirik ashghar (kecil), karena meyakini adanya sebab kesembuhan pada hal yang Allah tidak terangkan kesembuhan dalam hal tersebut, dan juga tidak ada hubungan sebab akibat dari sisi kenyataan yang menunjukkan adanya kesembuhan dengan memakai kalung tersebut.
Sebagian orang kadang menyebutkan kalung magnetik, dan menyebutkan manfaatnya. Namun hal yang demikian juga adalah perkara yang diharamkan. Walaupun jika terbukti memberi pengaruh, tapi harus dimaklumi bahwa kita wajib untuk menutup segala pintu yang bisa mengantar kepada kesyirikan. Wallâhu A’lam.
Sumber : Ruang Kerja Ust Dzulqarnain - Kalung Batu untuk Kesehatan
Apa pendapat ulama tentang kalung batu yang katanya bisa meningkatkan kesehatan. Jadi kalung ini diyakini dapat menyembuhkan beberapa penyakit.
Jawab:
Memakai kalung batu dengan alasan meningkatkan kesehatan seperti yang disebutkan oleh penanya adalah sama dengan menggantung jimat dan semisalnya, dan hal tersebut terhitung dari bentuk syirik ashghar (kecil), karena meyakini adanya sebab kesembuhan pada hal yang Allah tidak terangkan kesembuhan dalam hal tersebut, dan juga tidak ada hubungan sebab akibat dari sisi kenyataan yang menunjukkan adanya kesembuhan dengan memakai kalung tersebut.
Sebagian orang kadang menyebutkan kalung magnetik, dan menyebutkan manfaatnya. Namun hal yang demikian juga adalah perkara yang diharamkan. Walaupun jika terbukti memberi pengaruh, tapi harus dimaklumi bahwa kita wajib untuk menutup segala pintu yang bisa mengantar kepada kesyirikan. Wallâhu A’lam.
Sumber : Ruang Kerja Ust Dzulqarnain - Kalung Batu untuk Kesehatan
“Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang:
1. Orang yang diam namun berpikir atau
2. Orang yang berbicara dengan ilmu.”
[Abu ad-Darda’ Radhiallohu 'anhu]