Alhamdulillah washsholatu wassalamu 'ala Rasulillah.
Setiap kita pasti pernah masuk ke lokasi pekuburan baik dalam rangka mengantar jenazah, ziarah atau sekedar lewat saja. Oleh karena itu mari kita mempelajari apa saja yang sebaiknya dilakukan ketika masuk dalam lokasi kuburan. Kenapa kita ziarah kubur ? seperti disinggung sebelumnya setiap kita pasti pernah masuk atau sekedar lewat di kuburan tentunya dengan tujuan yang berbeda-beda. Jika membaca berbagai macam literatur tentang ziarah kubur maka akan didapati tujuan utama dari ziarah kubur tersebut adalah untuk mengingat mati dan keadaan orang-orang yang telah mati, bahwa ujung dari perjalanannya adalah surga atau neraka, ini tujuan yang pertama dan utama. Tujuan yang kedua adalah untuk mendo'akan dan memintakan ampun bagi penghuninya, tujuan ini khusus untuk orang-orang Islam saja. Sungguh sangat ironis sekali ketika kita menyaksikan di banyak tempat di Indonesia secara umum dan khususnya di Selayar, sebagian orang datang ke kuburan, bukannya berdo'a memintakan ampun untuk penghuninya malah mereka yang meminta agar penghuni kubur tersebut menyampaikan do'anya kepada Allah Subhanahu wata'ala. Tradisi siapakah ini..??? apakah ini tradisi orang-orang musyrik jahiliyah dulu sebagaimana yang di ceritakan Allah Subhanahu wata'ala dalam firman-Nya:
Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". [QS Az Zumar : 3]
Tujuan mereka serupa dan tidak jauh beda datang ke kuburan untuk meminta kepada penghuninya agar do'a-do'a mereka diteruskan oleh penghuni kubur tersebut kepada Allah, supaya mereka lebih dekat kepada-Nya.
Kita kembali ke Judul pembahasan, apa saja adab atau etika yang harus dilakukan ketika ziarah kubur..
Diantaranya adalah mengucapkan salam dan mendo'akan penghuninya secara khusus yang beragama Islam, sebagaimana yang diceritakan oleh Buraidah Radhiyallahu 'anhu bahwasanya dahulu Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam pernah mengajari mereka para sahabat apabila masuk ke pekuburan, Nabi mengajarkan ucapan salam dan do'a :
" السلام عليكم أهل الديار من المؤمنين والمسلمين ، وإنا إن شاء الله بكم للاحقون ، أسأل الله لنا ولكم العافية "
"Semoga keselamatan dicurahkan atas kalian penghuni kubur ini dari golongan orang-orang yang mu'min dan muslim, sesungguhnya kami Insya Allah akan menyusul kalian, aku memohon kepada Allah agar memberikan afiah kepada kami dan kalian" [HR. Muslim]
Tidaklah mengapa mengangkat kedua tangan ketika berdo'a untuk mereka, sebagaimana dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad dimana Aisyah Radhiallahu 'anha bercerita bahwa disuatu malam Nabi keluar dari rumah, maka akupun kata Aisyah mengutus Barirah untuk mengikuti kemana beliau pergi. Ternyata Rasulullah berjalan menuju Pekuburan Baqi' Gharqod, beliau berhenti dan berdiri di dekat Baqi' lalu mengangkat kedua tangannya, kemudian balik meninggalkan Baqi'. Barirah pulang ke Aisyah dan menceritakan hal tersebut kepadaya. Pada pagi hari Aisyah bertanya : Ya Rasulullah..!!! Semalam anda kemana ???, Rasulullah menjawab : Aku diutus ke Penghuni Baqi' Agar mendo'akan mereka..
Akan tetapi sebaiknya ketika berdo'a tetap menghadap ke kiblat, meskipun yang dilarang adalah shalat menghadap kuburan namun sebagaimana kita ketahui bahwa do'a itu adalah inti dan ruh dari sholat sehingga hukumnyapun disamakan.
Adab berikutnya adalah hendaknya membuka sandal ketika memasuki lokasi pekuburan sebagaimana dalam sebuah hadits yang shohih diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Daud, An Nasa'i, Ibnu Majah dan Al Hakim. Dari sahabat Basyir Radhiallohu 'anhu beliau berkata : Ketika Aku berjalan bersama Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam melewati kuburan orang-orang musyrik beliau berkata sebanyak tiga kali "sungguh mereka telah ketinggalan kebaikan yang banyak", kemudian ketika melewati kuburan kaum muslimin beliau berkata : "Sungguh mereka telah mendapatkan kebaikan yang banyak Tiba-tiba terlintas dipandangan Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam seseorang yang berjalan di kuburan dengan memakai sandal, maka beliaupun menegur, wahai engkau yang memakai sandal, Celakalah engkau..!!! lepas sandalmu itu..!!!, akhirnya ketika orang yang memakai sandal tadi mengetahui bahwa yang menegurnya adalah Nabi, diapun langsung melepas dan melempar sandalnya.
Hendaknya kita berhati-hati ketika masuk di lokasi pekuburan jangan sampai menginjaknya, ini yang banyak terjadi sudah pakai sandal masuk, dinjak-injak lagi, berdiri bahkan duduk-duduk dikuburan, semua hal ini terlarang sebagaimana hadits berikut,
عن عقبة بن عامر رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " لأن أمشي على جمرة أو سيف ، أو أخصف نعلي برجلي ، أحب إلي من أن أمشي على قبر مسلم ، وما أبالي أوسط القبور قضيت حاجتي ، أو وسط السوق " رواه ابن ماجة
dari Uqbah bin Amir beliau berkata, Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda : Berjalan diatas bara atau diatas pedang atau menambal sandal dengan kakiku lebih aku senangi dibandingkan dengan berjalan diatas kuburan seorang muslim, dan akupun tidak peduli [sama saja] antara membuang hajat di kuburan atau di tengah-tengah pasar. [HR. Ibnu Majah]
أبو هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " لأن يجلس أحدكم على جمرة فتحرق ثيابه حتى تخلص إلى جلده ، خيرٌ له من أن يجلس على قبر" رواه مسلم
Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu berkata : Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda : Sungguh apabila seseorang duduk diatas bara api lalu membakar baju sehingga habis sampai ke kulitnya, hal itu masih lebih baik dibandingkan jika dia dia duduk diatas kuburan. [HSR. Muslim]
Itulah beberapa hal yang hendaknya diperhatikan dan diamalkan ketika kita memasuki kuburan, adapun beberapa perkara yang dilakukan kebanyakan orang bahkan dianggap alim, diantaranya membaca Al Qur'an di kuburan minimal Al Fatihah, apa tujuannya..??? contohnya dari mana..??? kalau tujuannya untuk mengirimkan mereka pahala dari bacaan kita, bagaimana dengan ayat "dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. [QS. An Najm : 39] lihat komentar Imam Syafi'i berkaitan ayat ini..!!!
Sebagian orang juga meniru orang-orang non muslim dengan menabur bunga di kuburan, bahkan mereka berprasangka buruk terhadap penghuni kubur bahwa mereka sementara disiksa sehingga mereka menabur bunga tersebut seraya berdo'a semoga siksanya diringankan sampai kering dan layu bunga yang mereka taburkan.
Ada juga yang bukan datang sekedar ziarah kubur tapi datang siram kubur...
Semua perkara-perkara ini hendaknya kita teliti dan kritisi dari mana asal usulnya....
Wallahu ta'ala 'alam
Washollallahu 'ala nabiyyina Muhammad wa 'ala alihi washohbihi wasallam..
Sumber Bacaan :
Terjemah Al Qur'an
Maktabah Syamilah
Artikel Syaikh Doktor Hamud An Najdy
Setiap kita pasti pernah masuk ke lokasi pekuburan baik dalam rangka mengantar jenazah, ziarah atau sekedar lewat saja. Oleh karena itu mari kita mempelajari apa saja yang sebaiknya dilakukan ketika masuk dalam lokasi kuburan. Kenapa kita ziarah kubur ? seperti disinggung sebelumnya setiap kita pasti pernah masuk atau sekedar lewat di kuburan tentunya dengan tujuan yang berbeda-beda. Jika membaca berbagai macam literatur tentang ziarah kubur maka akan didapati tujuan utama dari ziarah kubur tersebut adalah untuk mengingat mati dan keadaan orang-orang yang telah mati, bahwa ujung dari perjalanannya adalah surga atau neraka, ini tujuan yang pertama dan utama. Tujuan yang kedua adalah untuk mendo'akan dan memintakan ampun bagi penghuninya, tujuan ini khusus untuk orang-orang Islam saja. Sungguh sangat ironis sekali ketika kita menyaksikan di banyak tempat di Indonesia secara umum dan khususnya di Selayar, sebagian orang datang ke kuburan, bukannya berdo'a memintakan ampun untuk penghuninya malah mereka yang meminta agar penghuni kubur tersebut menyampaikan do'anya kepada Allah Subhanahu wata'ala. Tradisi siapakah ini..??? apakah ini tradisi orang-orang musyrik jahiliyah dulu sebagaimana yang di ceritakan Allah Subhanahu wata'ala dalam firman-Nya:
Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". [QS Az Zumar : 3]
Tujuan mereka serupa dan tidak jauh beda datang ke kuburan untuk meminta kepada penghuninya agar do'a-do'a mereka diteruskan oleh penghuni kubur tersebut kepada Allah, supaya mereka lebih dekat kepada-Nya.
Kita kembali ke Judul pembahasan, apa saja adab atau etika yang harus dilakukan ketika ziarah kubur..
Diantaranya adalah mengucapkan salam dan mendo'akan penghuninya secara khusus yang beragama Islam, sebagaimana yang diceritakan oleh Buraidah Radhiyallahu 'anhu bahwasanya dahulu Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam pernah mengajari mereka para sahabat apabila masuk ke pekuburan, Nabi mengajarkan ucapan salam dan do'a :
" السلام عليكم أهل الديار من المؤمنين والمسلمين ، وإنا إن شاء الله بكم للاحقون ، أسأل الله لنا ولكم العافية "
"Semoga keselamatan dicurahkan atas kalian penghuni kubur ini dari golongan orang-orang yang mu'min dan muslim, sesungguhnya kami Insya Allah akan menyusul kalian, aku memohon kepada Allah agar memberikan afiah kepada kami dan kalian" [HR. Muslim]
Tidaklah mengapa mengangkat kedua tangan ketika berdo'a untuk mereka, sebagaimana dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad dimana Aisyah Radhiallahu 'anha bercerita bahwa disuatu malam Nabi keluar dari rumah, maka akupun kata Aisyah mengutus Barirah untuk mengikuti kemana beliau pergi. Ternyata Rasulullah berjalan menuju Pekuburan Baqi' Gharqod, beliau berhenti dan berdiri di dekat Baqi' lalu mengangkat kedua tangannya, kemudian balik meninggalkan Baqi'. Barirah pulang ke Aisyah dan menceritakan hal tersebut kepadaya. Pada pagi hari Aisyah bertanya : Ya Rasulullah..!!! Semalam anda kemana ???, Rasulullah menjawab : Aku diutus ke Penghuni Baqi' Agar mendo'akan mereka..
Akan tetapi sebaiknya ketika berdo'a tetap menghadap ke kiblat, meskipun yang dilarang adalah shalat menghadap kuburan namun sebagaimana kita ketahui bahwa do'a itu adalah inti dan ruh dari sholat sehingga hukumnyapun disamakan.
Adab berikutnya adalah hendaknya membuka sandal ketika memasuki lokasi pekuburan sebagaimana dalam sebuah hadits yang shohih diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Daud, An Nasa'i, Ibnu Majah dan Al Hakim. Dari sahabat Basyir Radhiallohu 'anhu beliau berkata : Ketika Aku berjalan bersama Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam melewati kuburan orang-orang musyrik beliau berkata sebanyak tiga kali "sungguh mereka telah ketinggalan kebaikan yang banyak", kemudian ketika melewati kuburan kaum muslimin beliau berkata : "Sungguh mereka telah mendapatkan kebaikan yang banyak Tiba-tiba terlintas dipandangan Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam seseorang yang berjalan di kuburan dengan memakai sandal, maka beliaupun menegur, wahai engkau yang memakai sandal, Celakalah engkau..!!! lepas sandalmu itu..!!!, akhirnya ketika orang yang memakai sandal tadi mengetahui bahwa yang menegurnya adalah Nabi, diapun langsung melepas dan melempar sandalnya.
Hendaknya kita berhati-hati ketika masuk di lokasi pekuburan jangan sampai menginjaknya, ini yang banyak terjadi sudah pakai sandal masuk, dinjak-injak lagi, berdiri bahkan duduk-duduk dikuburan, semua hal ini terlarang sebagaimana hadits berikut,
عن عقبة بن عامر رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " لأن أمشي على جمرة أو سيف ، أو أخصف نعلي برجلي ، أحب إلي من أن أمشي على قبر مسلم ، وما أبالي أوسط القبور قضيت حاجتي ، أو وسط السوق " رواه ابن ماجة
dari Uqbah bin Amir beliau berkata, Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda : Berjalan diatas bara atau diatas pedang atau menambal sandal dengan kakiku lebih aku senangi dibandingkan dengan berjalan diatas kuburan seorang muslim, dan akupun tidak peduli [sama saja] antara membuang hajat di kuburan atau di tengah-tengah pasar. [HR. Ibnu Majah]
أبو هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " لأن يجلس أحدكم على جمرة فتحرق ثيابه حتى تخلص إلى جلده ، خيرٌ له من أن يجلس على قبر" رواه مسلم
Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu berkata : Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda : Sungguh apabila seseorang duduk diatas bara api lalu membakar baju sehingga habis sampai ke kulitnya, hal itu masih lebih baik dibandingkan jika dia dia duduk diatas kuburan. [HSR. Muslim]
Itulah beberapa hal yang hendaknya diperhatikan dan diamalkan ketika kita memasuki kuburan, adapun beberapa perkara yang dilakukan kebanyakan orang bahkan dianggap alim, diantaranya membaca Al Qur'an di kuburan minimal Al Fatihah, apa tujuannya..??? contohnya dari mana..??? kalau tujuannya untuk mengirimkan mereka pahala dari bacaan kita, bagaimana dengan ayat "dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. [QS. An Najm : 39] lihat komentar Imam Syafi'i berkaitan ayat ini..!!!
Sebagian orang juga meniru orang-orang non muslim dengan menabur bunga di kuburan, bahkan mereka berprasangka buruk terhadap penghuni kubur bahwa mereka sementara disiksa sehingga mereka menabur bunga tersebut seraya berdo'a semoga siksanya diringankan sampai kering dan layu bunga yang mereka taburkan.
Ada juga yang bukan datang sekedar ziarah kubur tapi datang siram kubur...
Semua perkara-perkara ini hendaknya kita teliti dan kritisi dari mana asal usulnya....
Wallahu ta'ala 'alam
Washollallahu 'ala nabiyyina Muhammad wa 'ala alihi washohbihi wasallam..
Sumber Bacaan :
Terjemah Al Qur'an
Maktabah Syamilah
Artikel Syaikh Doktor Hamud An Najdy
“Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang:
1. Orang yang diam namun berpikir atau
2. Orang yang berbicara dengan ilmu.”
[Abu ad-Darda’ Radhiallohu 'anhu]